Khasiat Buah Apel



Karoten dan Pektin
Makan sebutir apel sehari bukan hanya menjadi sehat dan jauh dari dokter, tetapi juga cantik, dengan kulit yang halus serta tubuh langsing. Khasiat tersebut didasarkan pada tingginya kadar zat gizi yang terdapat dalam sebuah apel, terutama vitamin dan mineral.

 
 
 
Kandungan zat-zat gizi dalam 100 gram buah apel adalah
 
58 kkal energi;                                                                                                                                            4 g lemak;
3 g protein; 
14,9 karbohidrat;
900 IU vitamin A;
7 mg tiamin; 
3 mg riboflavin; 
2 mg niacin; 
5 mg vitamin C; 
0,04 mg vitamin B1;
0,04 mg vitamin B2;
6 mg kalsium;
3 mg zat besi; 
10 mg fosfor; 
dan 130 mg potasium (kalium).                                                                                                               

Di samping zat-zat gizi tersebut di atas, rahasia apel sebagai pencegahan penyakit terletak pada kandungan karoten dan pektuuiya. Karoten memiliki aktivitas sebagai vitamin A dan juga antioksidan yang berguna untuk menangkal serangan radikal bebas penyebab berbagai penyakit degeneratif. Pektin merupakan salah satu tipe serat pangan yang bersifat larut dalam air. Karena merupakan serat yang berbentuk gel, pektin dapat memperbaiki otot pencernaan clan mendorong sisa makanan pada saluran pembuangan.

Pektin juga dikenal sebagai antikolesterol karena dapat mengikat asam empedu yang merupakan hasil akhir metabolisme kolesterol. Makin banyak asam empedu yang berikatan dengan pektin dan terbuang ke luar tubuh, makin banyak kolesterol yang dimetabolisme, sehingua pada akhirnya kolesterol menurun jumlahnya. Selain itu, pektin juga dapat menyerap kelebihan air dalam usus, memperlunak feses, serta mengikat dan menghilangkan racun dari usus.

Buah apel mempunyai indeks glikemik (indikator kecepatan peningkatan gula darah) yang sangat rendah. Hal ini berarti bahwa kadar gala yang terdapat secara alami pada apel tidak akan memacu kecepatan naiknya gula darah. Apel juga berfungsi mengontrol keluarnya insulin, sehingga tidak berlebihan. Karena itu, konsumsi apel secara teratur dapat menjaga keseimbangan gula darah serta menurunkan tekanan dan kolesterol darah.

Khasiat buah apel bagi kesehatan sangat terkait dengan zat-zat gizi maupun nongizi yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, apel layak disebut sebagai dokter alami.

Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa apel sangat besar manfaatnya dalam hal (1) menurunkan kolesterol darah, (2) menurunkan tekanan darah, (3) menstabilkan gula darah, (4) meningkatkan high density lipoprotein (HDL = kolesterol baik), (5) membunuh virus infeksi, (6) mengurangi selera makan, (7) memperlancar pencernaan, (8) mempertahankan kesehatan saraf, (9) agen antikanker, dan (10) menjaga kesehatan jantung.

Kaya Fitokimia
Selain memilila senyawa kimia yang bergizi, apel juga mengandung zat nirgizi atau senyawa fltokimia yang sarat manfaat bagi kesehatan. Apel mengandung senyawa fitokimia yang sarat manfaat bagi kesehatan. Apel mengandung senyawa fitokimia dalam jumlah besar, salah satunya adalah flavonoid, yang besarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti varietas, pemanenan, penyimpanan, dan pengolahan apel.

Falovonoid termasuk ke dalam senyawa polifenol, yang tidak secara rata terdistribusi dalam jaringan tanaman. Konsentrasi fitokimia berbeda nyata antara kulit dan daging apel.

Senyawa fitokimia antioksidan merupakan pencegah radikal bebas penyebab kerusakan pada sel-sel tubuh. Senyawa antioksidan dalam apel terdiri dari:
quercetin-3-galactoside, quercetin3-glucoside, quercetin-3-rhamnoside, catechin, epicatechin, pricyanidin, cyanidin-3-galactoside, coumaric acid, chlorogenic acid, gallie acid, dan phloridzin (Boyer dan Liu, 2004).

Konsentrasi rata-rata senyawa fitokimia tersebut per 100 gram buah adalah: quercetin giycosidPs 13,2 mg; procyanidin 9,35 mg; chlorogenic acid 9,02 mg; epicatechin 8,65 mg; dan phloretinn glycosides 5,59 mg (Lee et al., 2003). Pengolahan apel menjadi berbagai produk dapat mengurangi kadar senyawa fitokimia tersebut.

Senyawa fitokimia yang biasa dijumpai pada kulit apel terdiri dari procyanidins, catechin, epieatechirt, chlorogenic acid, phloridzin, dan quercetin conjugates. Daging buah apel juga mengandung senyawa-senyawa tersebut, tetapi dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan pada kulit apel. Quersetin secara eksklusif terdapat dalam kulit apel. Sementara konsentrasi chtoro-genic acid cenderung lebih tinggi pada daging buah,dibandingkan pada kulit buah apel.

Procyanidins, epicatechin, dan catechin, memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dan dapat mencegah oksidasi low density lipoprotein (LDL = kolesterol jahat); sehingga mencegah terbentuknya radikal bebas (Laranjinha, 2003). Catechin dapat mencegah pembentukan tumor usus dan menunda serangan tumor (Ebeler et al, 2002). Sawa et aL (1999) menemukan bahwa chlorogenic acid memiliki aktivitas pemecahan alkyl peroxyl radical (ROO) yang sangat tinggi. Karena ROO dapat meningkatkan pembentukan tumor dan bersifat karsinogenik, kehadiran chiorogenic acid sangat penting untuk memberikan efek perlindungan terhadap kanker.

Quercetin merupakan antioksidan kuat, dan memiliki efek perlindungan yang potensial dalam melawan kanker dan penyakit hati (Lamson dan Brignal, 2000).
Quercetin juga dapat mengurangi oksidaso lipid dan meningkatkan glutahione (suatu antioksidan), sehingga mampu melindungi hati terhadap kerusakan oksidatif (Molina et al, 2003).

Aktivitas antioksidan total dari buah apel dengan kulitnya kira-kira sebesar 83 imol vitamin C, yang berarti bahwa aktivitas antioksidan dari 100 gram apel sebanding dengan 1.500 mg vitamin C.

Vitamin C merupakan antioksidan kuat, tetapi penelitian menunjukkan bahwa hampir semua aktivitas antioksidan pada apel berasal dari berbagai senyawa lainnya. Aktivitas antioksidan vitamin C kurang dari 0,4 persen dari total aktivitas antioksidan dalam buah apel. (Eberhardt et al, 2000).
 
Di negara-negara maju, seperti di Amerika dan Eropa, kalimat ini bukan saja sangat popular tetapi juga diyakini oleh masyarakatnya, bahwa dengan mengkonsumsi sebuah apel sehari seseorang akan tetap sehat. Bahkan bukan hanya sehat, jauh dari dokter, tetapi juga cantik, dengan kulit yang halus serta tubuh yang langsing.

Bagi kesehatan, buah apel mempunyai manfaat yang nyata dalam hal
(1) menurunkan kolesterol darah (2) menurunkan tekanan darah
(3) menstabilkan gula darah
(4) meningkatkan HDL
(5) membunuh virus infeksi
(6) mengurangi nafsu makan
(7) memperlancar pencernaan
(8) mempertahankan kesehatan syaraf
(9) agen anti kanker
(10) menjaga kesehatan jantung.
Khasiat buah apel bagi kesehatan, sedemikian rupa berhubungan dengan zat-zat gizi maupun non gizi yang terkandung di dalam buah apel. Kandungan zat-zat gizi dalam 100 gram buah apel adalah sebagai berikut :
Zat Gizi / Jumlah terkandung :
Energi / 58,00 kal Protein / 0,30 g
Lemak / 0,40 g
Karbohidrat / 14,90 g
Kalsium / 6,00 mg
Fosfor / 10,00 mg
Serat / 0,70 g
Besi / 1,30 mg
Vitamin A / 24,00 RE
Vitamin B1 / 0,04 mg
Vitamin B2 / 0,03 mg
Vitamin C / 5,00 mg
Niacin / 0,10 mg
Dibandingkan dengan jeruk, apel mengandung 50 % lebih banyak vitamin A. Vitamin ini berfungsi untuk menyembuhkan influenza dan infeksi lainnya. Khasiat lainnya menjaga mata dalam kondisi baik dan mencegah kebutaan.
Apel mempunyai kandungan vitamin C dan B yang penting untuk mempertahankan kesehatan saraf. Vitamin C penting untuk pembentukan tulang dan gigi. Mineral besi (Fe) pada buah apel, meskipun kandungannya tidak tinggi tetapi mempunyai kemampuan untuk membantu penyerapan Fe dari makanan lain seperti telur dan hati. Demikian pula kalsium dalam apel, dapat membantu sistem pencernaan untuk menyerap kalsium dari makanan lain. Di samping zat-zat gizi tersebut di atas, rahasia apel sebagai pencegahan penyakit terletak pada kandungan karoten dan pektinnya yang merupakan serat larut dalam air. Pektin merupakan salah satu tipe serat kasar yang mempunyai beberapa keuntungan, karena merupakan serat yang berbentuk gel, pectin dapat memperbaiki otot pencernaan dan mendorong sisa makanan pada saluran pembuangan. Pektin juga dikenal sebagai antikolesterol, bila berinteraksi dengan vitamin C dapat menurunkan kolesterol darah. Selain itu, pektin juga dapat menyerap kelebihan air dalam usus dan memperlunak feses serta mengikat dan menghilangkan racun dalam isi usus.
Apel juga mengandung sejumlah senyawa yang berfungsi sebagai anti kanker. Penemuan mengemukakan bahwa senyawa tersebut meliputi: ellagic, asam caffeic, klorogenik dalam jumlah 100 �¢â�¬â�� 130 mg/100 g, terutama terdapat pada apel segar.
Buah apel mempunyai indeks glikemik (indeks pengukuran tentang cepatnya peningkatan gula darah) yang sangat rendah. Hal ini berarti bahwa pergantian gula yang terdapat secara alami pada apel tidak akan memacu kecepatan naiknya gula darah. Apel juga berfungsi mengontrol keluarnya insulin, sehingga tidak berlebihan. Bila dilakukan secara teratur dapat menjaga keseimbangan gula darah, selain itu apel juga dapat menurunkan tekanan dan kolesterol darah.
Referensi : (1)

0 komentar:

Posting Komentar